Kamis, 30 September 2010
kekejamaan dunia
Bicara tentang kesehatan di negeri kita, sepertinya memang memprihatinkan. ia nggak? Coba kita lihat disekeliling kita, banyak orang yang hidup ditarap kemiskinan tidak sanggup untuk makan sehari 3 x. hidup dikolong jembatan dan lebih mirisnya lagi ketika mereka sakit, tidak ada penghasilan plus tidak ada biaya pengobatan. duh… terasa beban hidup semakin menghimpit….
kalau sudah gini siapa yang mau disalahkan?
kalaupun mereka berobat di rumah sakit, kebanyakan pihak RS banyak yang menolak atau masih mengesampingkan orang2 miskin. Berbagai rumah sakit baik pemerintah maupun swasta di Indonesia umumnya masih belum bersikap ramah terhadap warga dan pasien miskin.Hal demikian terbukti dari banyaknya keluhan warga terhadap pelayanan RS, jangankan orang yang miskin orang yang mampu saja kadang2 masih ditelantarkan… Lantas tujuan Pendirian RS itu sebenarnya apa ???
APAKAH HANYA SEBATAS SIMBOL DAN GEDUNG SAJA ???
Keluhan tersebut antara lain terkait dengan buruknya pelayanan perawat, sedikitnya kunjungan dokter pada pasien rawat inap, dan lamanya pelayanan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (apoteker dan petugas laboratorium). Banyak pasien juga mengeluhkan buruknya kualitas toilet, tempat tidur, makanan pasien dan rumitnya pengurusan administrasi serta mahalnya harga obat. udah bayar mahal eh…. kualitas dan pelayanannya nggak sebanding…..
Mungkin bagi masyarakat yang pernah memegang ASKESKIN, GAKIN atau lain sebagainya … mungkin pernah merasakan pelayanan RS yang kurang welcome, perawat yang kurang RAMAH, arogan dan antikritik. Berdasarkan penelitian yang di laksanakan oleh ICW (Indonesia Corruption Watch) sikap RS yang demikian sebaiknya segera dibenahi, Karena sikap rumah sakit yang arogan dan antikritik pada akhirnya akan merugikan rumah sakit dan pasien.
Bila enggan dikritik, menurut ICW, maka rumah sakit akan kehilangan informasi penting dan pasien juga akan gagal mendapatkan hak layanan kesehatan bermutu. ICW menilai, respons pihak rumah sakit akhir-akhir ini terkait keluhan pasien miskin dinilai cenderung bias dan kurang bijaksana.
Semua masyarakakat, tentunya berharap pelayanan RS bagi orang yang sakit tidak dipersulit terutama untuk orang miskin yang ketika sakit sangat membutuhkan pertolongan. Ingatlah keselamatan orang lain karena yang demikian itu adalah berkorban untuk kemanusiaan.
Sumber: Referrensi dari berbagai sumber
http://www.kompasiana.com/inekeasrindani
Langganan:
Postingan (Atom)