Ibarat
sebuah pasangan, antara Apple dan
Samsung semacam kekasih yang saling membutuhkan. Tapi di satu sisi, keduanya
bagaikan anjing dan kucing, tak pernah berhenti saling membenci.
Dua sisi ‘wajah’ antara Apple dan Samsung ini terus mengemuka ke media dalam bentuk pemberitaan. Banyak yang tak habis pikir, mengapa keduanya melakukan hal yang membingungkan tersebut.
Dari beberapa fakta yang mengemuka tersebut Apple seperti mengirimkan sebuah pesan ke Samsung, bahwa mereka memang membenci vendor asal Korea Selatan itu karena melanggar paten. Tapi juga butuh dengan segala sumber daya yang dimiliki Samsung.
Dua sisi ‘wajah’ antara Apple dan Samsung ini terus mengemuka ke media dalam bentuk pemberitaan. Banyak yang tak habis pikir, mengapa keduanya melakukan hal yang membingungkan tersebut.
Dari beberapa fakta yang mengemuka tersebut Apple seperti mengirimkan sebuah pesan ke Samsung, bahwa mereka memang membenci vendor asal Korea Selatan itu karena melanggar paten. Tapi juga butuh dengan segala sumber daya yang dimiliki Samsung.
1. Kebencian Hingga Saling Gugat
Menilik ke belakang, awal perseteruan antara Samsung dan
Apple bermula saat mendiang Steve Jobs melontarkan kekecewaannya kepada raksasa
elektronik dari Negeri Ginseng tersebut.
Pasalnya, Samsung kala itu membuat smartphone layar sentuh yang mirip dengan iPhone. Bahkan sejak saat itu Apple mulai rajin mendaftarkan sejumlah paten untuk melawan Samsung. Ya, Samsung bukan Android.
Kebencian hingga saling gugat mewarnai cerita keduanya hingga dua tahun terakhir. Bahkan, ketika akhirnya Steve Jobs meninggal dunia, antara Samsung dan Apple tetap saling bermusuhan.
Tak sekadar saling mengugat dalam soal paten, bahkan keduanya sama-sama ingin memblokir penjualan produk pesaingnya itu. Jalannya pertarungan sendiri terbilang seimbang, Samsung menang di beberapa negara, Apple pun demikian.
Bahkan sampai hari ini, Apple dan Samsung belum berhenti saling mengugat soal desain smartphone baru yang dikeluarkan.
Pasalnya, Samsung kala itu membuat smartphone layar sentuh yang mirip dengan iPhone. Bahkan sejak saat itu Apple mulai rajin mendaftarkan sejumlah paten untuk melawan Samsung. Ya, Samsung bukan Android.
Kebencian hingga saling gugat mewarnai cerita keduanya hingga dua tahun terakhir. Bahkan, ketika akhirnya Steve Jobs meninggal dunia, antara Samsung dan Apple tetap saling bermusuhan.
Tak sekadar saling mengugat dalam soal paten, bahkan keduanya sama-sama ingin memblokir penjualan produk pesaingnya itu. Jalannya pertarungan sendiri terbilang seimbang, Samsung menang di beberapa negara, Apple pun demikian.
Bahkan sampai hari ini, Apple dan Samsung belum berhenti saling mengugat soal desain smartphone baru yang dikeluarkan.
2. Samsung-Apple Simbiosis
Mutualisme
Ketika Steve Jobs menyatakan 'perang', banyak yang menilai
hal itu tak sungguh-sungguh dilontarkannya. Sebab menurut analisis dari Wall
Street Journal, Apple dan Samsung memiliki hubungan simbiosis mutualisme.
Apple adalah salah satu pelanggan terbesar Samsung untuk prosesor dan chip memori. Bagi Samsung, tentu saja kesuksesan Apple adalah aliran uang yang bakal mengalir ke kas perusahaan.
Mereka adalah mitra yang ideal satu dekade lalu, ketika keduanya tidak benar-benar bersaing. Apple jago desain dan Samsung mendukung dari 'belakang'.
Apple adalah salah satu pelanggan terbesar Samsung untuk prosesor dan chip memori. Bagi Samsung, tentu saja kesuksesan Apple adalah aliran uang yang bakal mengalir ke kas perusahaan.
Mereka adalah mitra yang ideal satu dekade lalu, ketika keduanya tidak benar-benar bersaing. Apple jago desain dan Samsung mendukung dari 'belakang'.
3. Apple yang Sangat Bergantung
Nyaris semua produk yang dibuat oleh Apple, ada 'otak'
Samsung di dalamnya. Beberapa eksekutif Apple pun mengakui ketergantungan ini
dan belakangan baru merasakan keprihatinannya.
Malah untuk prosesor A7 yang merupakan jeroaan di iPhone dan iPad terbaru merupakan hasil sumbangsih Samsung juga. Walau kenyataannya kolaborasi ini bakal segera benar-benar berakhir.
Kolaborasi yang dimaksud berhubungan dengan produksi chip untuk iPhone serta iPad keluaran perusahaan yang dipimpin Tim Cook itu.
Jika sebelumnya produksi chip yang dimaksud dilakukan oleh pabrik Samsung Electronics yang berada di Austin, sebuah kabar yang tengah berhembus mengatakan Apple akan mempercayakan produksi itu pada pihak lain di wilayah yang berbeda.
Globalfoundries-lah yang dipercaya Apple untuk proses manufaktur chip. Penggarapan ini akan dilakukan di pabrik dekat Albany, New York, meski masih dengan bantuan Samsung.
Malah untuk prosesor A7 yang merupakan jeroaan di iPhone dan iPad terbaru merupakan hasil sumbangsih Samsung juga. Walau kenyataannya kolaborasi ini bakal segera benar-benar berakhir.
Kolaborasi yang dimaksud berhubungan dengan produksi chip untuk iPhone serta iPad keluaran perusahaan yang dipimpin Tim Cook itu.
Jika sebelumnya produksi chip yang dimaksud dilakukan oleh pabrik Samsung Electronics yang berada di Austin, sebuah kabar yang tengah berhembus mengatakan Apple akan mempercayakan produksi itu pada pihak lain di wilayah yang berbeda.
Globalfoundries-lah yang dipercaya Apple untuk proses manufaktur chip. Penggarapan ini akan dilakukan di pabrik dekat Albany, New York, meski masih dengan bantuan Samsung.
4. Tim Cook Tak Benar-benar Benci
Samsung
Memang perang paten tersebut masih bergulir hingga kini,
namun ternyata CEO Apple Tim Cook, sejatinya tidak menginginkan perang paten
dengan Samsung.
Cook paham betul perang dengan Samsung adalah sebuah kerugian. Pasalnya, Samsung adalah mitra besar dan penting bagi Apple.
Sebelum menjadi CEO, Cook yang menjabat sebagai COO aktif dalam mengawasi rantai pasokan. Dia bekerja sama dengan Samsung, sehingga ia cenderung berada dalam posisi yang lebih 'canggung' setelah Apple mengajukan gugatan.
Bukan sekali ini saja, Cook mengungkapkan rasa tidak sukanya terhadap pertempuran dengan Samsung. Hal senada pernah diungkapkannya pada pertengahan tahun lalu.,
"Saya selalu membenci ini, dan saya terus benci hingga saat ini. Kami hanya ingin orang-orang untuk menemukan barang pilihannya sendiri. Jika kita bisa mendapatkan penyelesaian yang adil, saya akan sangat lebih memilih untuk menyelesaikannya dibandingkan perang," ungkapnya saat itu.
Cook paham betul perang dengan Samsung adalah sebuah kerugian. Pasalnya, Samsung adalah mitra besar dan penting bagi Apple.
Sebelum menjadi CEO, Cook yang menjabat sebagai COO aktif dalam mengawasi rantai pasokan. Dia bekerja sama dengan Samsung, sehingga ia cenderung berada dalam posisi yang lebih 'canggung' setelah Apple mengajukan gugatan.
Bukan sekali ini saja, Cook mengungkapkan rasa tidak sukanya terhadap pertempuran dengan Samsung. Hal senada pernah diungkapkannya pada pertengahan tahun lalu.,
"Saya selalu membenci ini, dan saya terus benci hingga saat ini. Kami hanya ingin orang-orang untuk menemukan barang pilihannya sendiri. Jika kita bisa mendapatkan penyelesaian yang adil, saya akan sangat lebih memilih untuk menyelesaikannya dibandingkan perang," ungkapnya saat itu.
5. Mau Sampai Kapan, Apple?
Apple boleh saja membenci Samsung dan ingin melepaskan
ketergantungan sepenuhnya dari vendor tersebut. Tapi pertanyaan yang kemudian
muncul adalah, kapan?
Kenyataannya, Samsung merupakan salah satu produsen komponen elektronik terbesar di dunia. Mulai dari prosesor, memori hingga layar beresolusi tinggi. Dimana komponen-komponen tersebut sangat dibutuhkan oleh Apple.
Apple juga sudah lebih dari setengah dekade bekerja sama dengan Samsung untuk membuat chip kustom. Sangat berisiko bila akhirnya produsen iPhone itu benar-benar melepaskan mitranya tersebut.
Bahkan sebaliknya, menurut para analis, Apple masih sulit untuk melepas belenggu ketergantungan dari Samsung. Alih-alih barpaling dari Samsung, Apple diyakini masih akan terus membeli komponen dari partner yang dibencinya tersebut.
Kenyataannya, Samsung merupakan salah satu produsen komponen elektronik terbesar di dunia. Mulai dari prosesor, memori hingga layar beresolusi tinggi. Dimana komponen-komponen tersebut sangat dibutuhkan oleh Apple.
Apple juga sudah lebih dari setengah dekade bekerja sama dengan Samsung untuk membuat chip kustom. Sangat berisiko bila akhirnya produsen iPhone itu benar-benar melepaskan mitranya tersebut.
Bahkan sebaliknya, menurut para analis, Apple masih sulit untuk melepas belenggu ketergantungan dari Samsung. Alih-alih barpaling dari Samsung, Apple diyakini masih akan terus membeli komponen dari partner yang dibencinya tersebut.